Kamis, 25 Desember 2008

keindahan stpdn

S T P D N, huruf ini apabila dipisah satu demi satu maka tidak ada makna yang tersimpan selain beberapa unsur huruf yang ada dalam tatanan huruf alfabet. tetapi jika kita menyebut huruf tersebut secara normal tanpa spasi, maka terbentuk opini baru yang ada dalam nalar kita dan akan berbeda dari makna sebelumnya (STPDN). bagi kaum awam di dalam alam pikiran mereka pasti mengatakan "apa sih itu ????", namun lain halnya bagi para mahasiswa, dosen, guru bahkan penikmat film laga pasti mengatakan "saya tau sekolah itu...!!" (walaupun agak sedikit ngarang). akan tetapi saya di sini tidak akan mengungkit beberapa peristiwa silam yang mencoreng nama baik sekolah itu, malah saya akan sedikit bercerita tentang keindahan sekolah itu dari sudut pandang saya.


STPDN itu indah

banyak yang mengatakan stpdn itu sekolah yang mendidik preman2 di seluruh Indonesia. ada juga yang mengatakan kalo stpdn itu baiknya dibubarkan saja karena tidak ada manfaatnya.

tapi bagi saya, orang yang menikmati segala keindahannya selama 4 tahun di kampus tersebut mengatakan "STPDN itu indah...."


pengalaman di stpdn membuat saya tau betapa beratnya tugas menanti di depan mata mengemban amanah rakyat yang dititipkan oleh para pendahulu bangsa agar kelak menjadi bangsa yang kuat dan kokoh.


1. kebersamaan.

di kampus atau lingkungan asrama praja membina kebersamaan yang sangat erat. jika seorang praja berbuat kesalahan di lingkungan barak (nama lain dari asrama) maka yang dihukum itu adalah semua praja yang tinggal disatu barak itu. dengan kata lain hukumannya kolektif satu barak. hal ini jika ditinjau dari dari aspek psikologi, maka akan tercipta satu kebersamaan dan persatuan yang kuat diantara praja. adanya rasa saling memberi nasihat untuk tidak melakukan kesalahan yang sama di kemudaian hari. adanya rasa bersalah dan menyesal bagi para pelaku / oknum untuk tidak melakukan kesalahan yang sama yang mengorbankan rekan2nya. indah bange..............et.


2. persaudaraan

hidup di lingkungan yang jauh dari keluarga kandung (ayah, ibu, kakak, adik) sangat memungkinkan praja menjadi diri sendiri alias mandiri. praja merupakan perwakilan dari seluruh etnik, suku, agama, budaya yang ada di seluruh penjuru nusantara ini. dengan mengetahui keaneragaman yang ada dalam lingkungan kampus membuat para praja saling berbagi mengisi kehidupan kampus dengan corak yang berbeda pula tanpa mengenyampingkan rasa nasionalis dan pancasila. dengan mengetahui bahasa dan dialek dari berbagai daerah mampu membari warna berbeda kampus stpdn. persatuan yang timbul dalam komunitas praja menjadi tolak ukur keindahan stpdn.


to be continued......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar